[DILEMA - JAGA JIWA RAGA]

JAGA JIWA RAGA

Karya : Nadira Zahira


Untuk seluruh jiwa yang menopang,

tetapi tak miliki tempat peraduan.

Bertahanlah sayang.

Bagiku, kamu satu-satunya harapan.

Berat memang.

Jika dirasa tak cukup kuat untuk menahan,

tak apa jika harus dilepaskan.

Itu tak membuat kamu jadi yg terbelakang.


Wahai jiwa,

yang teriak tapi tak terdengar.

yang masih menerungku perasaan.

Menangislah sayang.

Menangislah dengan lantang.

Layaknya bulan yang ditinggal pergi sang bintang.

Layaknya malam yang tak pernah bertemu dengan siang.

Berkeluh lah sesukamu.

Kamu berhak atas itu.

Jangan pernah merasa terhalang.

Kamu miliki cukup ruang untuk bersedih, sendirian.


Untuk seluruh raga,

yang lewati semua dengan berjalan satu tangan.

Tak pernah beriringan.

Tak ada tumpuan, jauh dari sandaran.

Jangan pernah menyerah dengan keadaan.

Jangan takut dengan esok yang akan datang.

Kamu adalah yang terkuat, sayang.


Wahai raga, aku tahu.

Bagimu tak cukup hanya sandang yang memberi kehangatan

jika kamu terus diselimuti pilu yang panjang.

Jika hanya sepi yang menemanimu, malam juga siang.

Jika hanya lara yang hadir dikala hujan datang.

Hanya bersenandika yang bisa kamu lakukan.

Meskipun begitu, menyerah bukanlah satu-satunya jalan.

Kalah bukanlah sebuah pilihan


Untuk jiwa dan raga,

jadilah kalian saling mengisi.

saling menguatkan hari demi hari.

saling menuai kasih pada masing2 sisi.

Agar diantara kalian tak ada yg merasa sendiri.


Untuk jiwa dan raga,

Setelah semua yang kalian lewati,

Setelah lama berteman dengan luka.

Setelah teramat sering menahan rasa.

Percayalah,

kamu akan menemukannya.

Sesuatu yang indah diluar sana.

Bersabarlah jiwa, kuatlah raga.

Perlahan saja, ini memang tidak mudah.

Yakinlah, semua ada waktunya.

Posting Komentar

0 Komentar