[DILEMA] - TEPIAN HARAPAN: CERPEN TAHUN BARU ISLAM
Tepian Harapan: Cerpen Tahun Baru Islam
Oleh: Fatimah Az-Zahra - Pendidikan Sosiologi B (2022)
Di sebuah desa kecil yang dikelilingi perbukitan hijau, hiduplah seorang pemuda bernama Ahmad. Ia adalah seorang yang tekun beribadah dan penuh semangat dalam menjalani kehidupan sehari-harinya. Suatu pagi, ketika cahaya mentari mulai menyinari desa itu, Ahmad merasa ada yang berbeda. Ia menyadari bahwa Tahun Baru Islam telah tiba.
Ahmad berjalan menuju masjid desa dengan hati penuh harap. Di sana, para jamaah sudah berkumpul, saling mengucapkan selamat datang kepada tahun baru yang mulia ini. Di balik seruan takbir yang menggema, Ahmad terduduk memandangi sekeliling masjid yang penuh kehangatan dan kasih sayang.
Setelah shalat berjamaah selesai, para jamaah berkumpul di luar masjid. Mereka saling berpelukan, berbagi kebahagiaan, dan berdoa satu sama lain untuk tahun baru yang penuh berkah. Ahmad bergabung dengan teman-teman seperjalannya, mereka berbagi mimpi dan harapan untuk masa depan.
Ketika senja menjelang, Ahmad duduk sendirian di tepi sungai yang mengalir di tepian desa. Ia merenung, melihat riak-riak air yang memantul cahaya bulan. Tahun baru Islam memberinya kesempatan untuk merefleksikan perjalanan hidupnya, mencari makna yang lebih dalam tentang tujuan hidup dan keinginan yang ada di hatinya.
Di tengah keheningan malam, Ahmad menggenggam selembar kertas dan sebatang pena. Ia mulai menulis cerita tentang perjalanan hidupnya, tantangan yang dihadapi, dan rasa syukur yang menyertainya. Ia mengisahkan keinginannya untuk menjadi pribadi yang lebih baik, mencapai tujuan spiritual yang lebih tinggi, dan berbuat kebaikan kepada sesama.
Cerpen tahun baru Islam Ahmad mengalun dengan indah, menggambarkan kehidupan seorang pemuda yang penuh semangat dalam mengejar kebahagiaan sejati. Ia menyadari bahwa setiap detik kehidupan merupakan anugerah yang harus dihargai. Ia berjanji untuk menjalani tahun baru ini dengan tekad yang kuat, mengisi setiap hari dengan amal saleh dan memperbaiki diri dengan baik.
Seiring waktu berlalu, Ahmad menyelesaikan ceritanya. Ia memberikan judul "Tepian Harapan" sebagai ungkapan tentang semangatnya untuk menjalani kehidupan dengan penuh optimisme dan harapan yang tak terbatas. Cerpen itu menjadi bukti komitmennya untuk terus berusaha, berdoa, dan bertawakal pada Allah dalam meraih kesuksesan dan kebahagiaan sejati.
Pada malam pergantian tahun baru Islam, Ahmad membacakan cerpennya di depan jamaah masjid. Suara lembutnya mengalun, membangkitkan inspirasi dan semangat dalam hati mereka. Cerpen itu menjadi sumber motivasi untuk menjalani tahun baru dengan keyakinan, pengharapan, dan kebaikan.
Cerpen tahun baru Islam Ahmad adalah cerita yang menginspirasi dan mencerahkan. Ia menunjukkan bahwa Tahun Baru Islam adalah saat yang tepat untuk merefleksikan diri, mengevaluasi perjalanan hidup, dan menyusun rencana ke depan. Dalam kehangatan persaudaraan dan kebersamaan, para jamaah masjid berjanji untuk saling mendukung, saling mengingatkan, dan membangun masa depan yang lebih baik.
Dengan mengakhiri ceritanya, Ahmad merasa hatinya dipenuhi dengan kehangatan dan kebahagiaan. Ia percaya bahwa di tahun baru Islam ini, di tepian harapan, segala impian dan doa akan terwujud. Ahmad berjalan pulang dengan langkah ringan, yakin bahwa setiap hari akan menjadi petualangan baru menuju kesuksesan dan keberkahan yang hakiki.
Posting Komentar
0 Komentar