[DILEMA] - Di Balik “Si Perempuan Pertama”





Judul: Di Balik “Si Perempuan Pertama”

Penulis: Atika Maharani

Si perempuan pertama dalam keluarga,
Terlahir untuk jadi kuat juga teladan,
Belum sempat mengenal arti dunia,
Isi dunia sudah dititipkan dipundaknya,
Kaki kecil yang menopang badan serta tanggug jawab,
Berkelana, 
Entah kemana ia harus bercengkerama,
Tentang luka,
Tentang suka yang ia rasa. 

Rumah yang kadang tak bisa jadi tempat untuk pulang,
Lukanya terpaksa ia kubur dalam-dalam,
Tangis yang harus ia pendam,
Peluk yang tak pernah ia pinta,
Rumah hanya boleh tau kalau ia senang bukan?

Ia tumbuh,
Jadi sosok dengan diam yang tebal,
Ia belajar bahwa senyumnya harus lebih merekah daripada tangis,
Ia dengan benteng kokohnya,
Belajar tidak peduli dengan luka,
Jadi dinding untuk ia pertahankan tokoh “si pertama”,
Agar tangisnya tak terdengar,
Agar tak ia perlihatkan sebuah memar,
Walau retakan dalam tubuhnya semakin lebar. 

Ekpektasi yang terus menekan,
Tanggung jawab yang terus menikam,
Tak ada ruang untuk kelelahan,\
Di gelap malam,
Si pertama duduk di sudut kamar,
Menyulam luka dan kecewa,
Untuk menjadi senyuman merekah di keesokan,
Tapi, Dari banyaknya manusia mengapa harus si perempuan pertama?


 



Posting Komentar

0 Komentar