[DILEMA] - Hari Buruh
Hari Buruh
Oleh: Salsabilla Khairunnisa (Pendidikan Sosiologi A 2021)
Setiap tahun, di negeri ini sudah tak asing bagi kita terus terjadinya protes yang dikemukakan kaum buruh.
Tidak lain dan tidak bukan hanya ada satu yang menjadi tujuan utama, yaitu untuk mendapatkan kesejahteraan sebagaimana seharusnya.
Bukannya mendapat perubahan yang lebih baik, kaum buruh seringkali malah mendapatkan perilaku yang lebih tidak adil. Padahal mereka hanya ingin mendapatkan apa yang menjadi hak mereka seharusnya, tetapi mereka dipaksa bungkam dan semakin dirampas.
Salah satu permasalahan yang tidak pernah selesai tiap tahunnya adalah mengenai standar upah minimum (UM). Padahal upah merupakan salah satu hak utama, namun seringkali ditemukan pihak perusahaan-perusahaan seolah-olah mempermainkan kehidupan mereka. Banyak dari kaum buruh berupaya untuk menaikkan upah minimum yang menjadi tonggak kehidupan mereka. Memang perjuangan yang terus dilakukan membawa hasil yang baik, namun semuanya tidak berjalan mulus, terdapat juga kegagalan atau kenaikan yang tidak signifikan. Seperti dihapusnya keterlibatan serikat pekerja dalam penentuan upah minimum yang dimana bertentangan dengan PP no. 78 tahun 2015 perjuangan buruh, perjuangan untuk meningkatkan upah seakan dikebiri.
Melihat berbagai permasalahan tersebut, sebagai mahasiswa kita tidak boleh menutup mata. Walaupun kita bukan dari bagian kaum buruh, namun kita juga harus bisa turut merasakan penderitaan dan perjuangan yang mereka alami. Kita juga bisa melakukan perjuangan seperti mengemukakan pendapat baik melalui tulisan hingga turun ke jalan. Mari kita berharap agar semakin banyaknya pergerakan-pergerakan yang dapat didengar sehingga dapat membantu kesejahteraan para kaum buruh.
Sumber : http://www.lbhbandung.or.id/gerakan-buruh-sebagai-perjuangan-pemenuhan-hak-asasi-manusia/
Posting Komentar
0 Komentar