[DILEMA] - SEHABIS MAKAN, SEPULANG BERCENGKRAMA
Judul : Sehabis Makan, Sepulang Bercengkrama
Penulis : Hilyatussholehah
Bulan penuh hujan, di malam sehabis senja
Kaki mungil berlari tiada henti
Lalu duduk dipelataran ragu.
Mencari atap atap untuk berteduh.
Memekik sunyi agar tidak terlalu sendu.
Setelahnya, mentari terlalu terik
Membakar tubuh tubuh yang lemah.
Adakah yang lebih tenang dari selesai?
Adakah yang lebih bahagia dari keberhasilan?
Doa doa kita bergerak
Membentuk usaha berlabuh pada bahagia
Meski takut masih berdiri tegak dalam kepala yang terlalu sumringah.
Apakah cukup bagi mereka yang berharap?
Apakah sudah rampung dari segala ingin?
Buana semakin menua
Usia ibu bapak adalah taruhan.
Masih ingin dipangku di depan meja makan.
Ternyata, kita beranjak dewasa.
Tapi kita terlalu kecil menerima tangis, menelan takut dan meredam marah dalam hari kelam jika bertemu.
Dibawah lindungan Tuhan,
Dibawah payung harapan, juga
Di sebalik doa doa yang dilangitkan
Semoga ingin kita terjadi
Amin kita segera datang
Dan pada persimpangan sehabis ini,
Belaian kasih lebih besar
Telapak kaki kuat selalu diberikan, juga
Mimpi mimpi kita terbangun.
Posting Komentar
0 Komentar